Rabu, 17 Mei 2017

Biografi Orang Tua

PAHLAWAN BAGI KELUARGA



                Dwi Aryani lahir pada tanggal 19 Desember 1977 dari pasangan Alm. Ambal Rumedi dan Alm. Sumaryanti. Beliau merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Beliau memiliki satu adik laki-laki dan satu adik perempuan. Saat ini beliau berumur 38 tahun. Beliau mermpunyai suami bernama Didik Prasetyo. Mereka menikah pada tanggal 12 November. Dwi Aryani mempunyai 2 anak perempuan, anak perempuan pertamanya bernama Friska Amara Safista, saat ini Ia berumur 15 tahun dan anak perempuan keduanya bernama Filzah Hanum Alisa Ramadani, sekarang dia berumur 2 tahun.
            Beliau menempuh pendidikan pertamanya di SD Negeri Tidar 5 Magelang. Ketika bersekolah di sekolah dasar, beliau berangkat ke sekolah dengan jalan kaki atau kadang-kadang naik sepeda karena jaraknya yang tidak terlalu jauh dari rumahnya. Setelah lulus dari sekolah dasar selama 6 tahun, ibuku melanjutkan pendidikan ke SMP Kristen Magelang . Ketika SMP, beliau sangat suka dengan kegiatan pramuka seperti kemah dan lain-lain. Setelah lulus dari Sekolah Menengah Pertama, beliau melanjutkan pendidikannya ke SMK Kristen Magelang. Saat SMK beliau juga aktif mengikuti kegiatan pramuka di sekolahnya. Beliau pernah bekerja menjadi buruh di suatu pabrik, namun setelah beliau dikaruniai anak pertamanya, beliau memutuskan untuk mengundurkan diri dari tempat beliau bekerja. Dan sekarang beliau menjadi ibu rumah tangga.
            Beliau memiliki pribadi yang sangat baik, disiplin, tegas, perhatian, suka membantu, sabar, dan rajin. Beliau selalu mendidik anak-anaknya dengan baik dan sangat sabar. Beliau selalu memarahi dan menasihati anak-anaknya apabila mereka melakukan kesalahan. Beliau selalu mengurus keluarganya dengan baik. Beliau sangat menyayangi suami dan anak-anaknya. Bagi keluarganya, beliau adalah segalanya. Beliau seperti pahlawan bagi mereka.  Keluarganya selalu berharap agar ia selalu sehat dan bahagia.
                                      


Jumat, 31 Maret 2017

Laporan Perjalanan ke Museum Sangiran dan Pantai Baron

SEJARAH AWAL KEHIDUPAN MANUSIA



            Pada tanggal 2 Maret 2017 seluruh siswa kelas X MIA/IPS SMA Negeri 2 Magelang melakukan pembelajaran luar sekolah. Kegiatan ini merupakan agenda tahunan SMA Negeri 2 Magelang. Kegiatan pembelajaran luar sekolah ini bertujuan agar siswa lebih memahami filosofi kehidupan pada zaman purba dan menambah pengalaman siswa. Lokasi pembelajaran luar sekolah ini di Museum Sangiran dan Museum Kars Pacimantoro. Sekitar pukul 06.15 kami berkumpul di SMA Negeri 2 Magelang dan pukul 07.00 kami berangkat menuju lokasi pertama yaitu Museum Sangiran. Museum Sangiran merupakan situs arkeologi. Situs ini berada di kubah Sangiran yang merupakan bagian dari depresi Solo di kaki Gunung Lawu, Sragen, Karanganyar, dan memiliki luas 56 km². Pada tanggal 5 Desember 1996 situs  Sangiran ditetapkan sebagai warisan dunia UNESCO. Sejarah Museum Sangiran bermula dari kegiatan penelitian yang dilakukan oleh Von Koeningswald. Museum Sangiran berlokasi di Kalijambe, Sragen, Krikilan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Museum Sangiran sering kali menjadi objek wisata sekaligus tempat untuk belajar dan melakukan penelitian. Di Museum Sangiran dapat diperoleh informasi lengkap mengenai kehidupan prasejarah yang sangat lengkap.

Contoh benda koleksi yang ada di Museum Sangiran

                Pada Museum Sangiran ada sekitar 13.809 koleksi fosil manusia purba, namun tidak semuanya di pamerkan karena ada juga yang di simpan di gudang penyimpanan. Museum Sangiran terdiri atas beberapa ruang display yang berisi barang koleksi yang ada. Museum ini memiliki tiga ruang galeri yang masing-masing menyimpan benda-benda pada zaman purba, berbagai jenis batu, anatomi binatang purba seperti banteng, buaya, gajah dll, serta anatomi manusia purba. Pada setiap benda koleksi tedapat keterangan yang bisa dibaca oleh pengunjung sehingga kami bisa belajar dan membayangkan kehidupan pasa zaman tersebut. Fosil-fosil tersebut ditata dengan rapi sengan tampilan yang sangat menarik sehingga menarik. Selain manusia purba, di Museum Sangiran ini juga terdapat poster-poster yang menjelaskan tentang lapisan tanah dan sejarah Bumi pada masa lampau. Pada Museum Sangiran juga terdapat ruangan yang berisi diorama tiga dimenasi yang menggambarkan aktivitas manusia purba saat berburu, meramu, dan bertempat tinggal sementara. Ruang terakhir yang kami kunjungi adalah ruang audio visual. Disana kami dipertontonkan film dokumenter yang berisi penggambaran proses terbentuknya bumi dan tata surya, penggambaran aktivitas manusia purba, dan dokumentasi penemuan fosil-fosil purba.


             Selanjutnya kami melanjurkan perjalanan ke tempat berikutnya. Pada rencana sebelumnya  crew Jayakarta Tour memberitahu bahwa Museum Karst Pacimantoro tutup lebih awal sehintempat selanjutnya adalah Museum Karst Pacimantoro, namun ketika dalam perjalanan, salah satugga perjalanan selanjutnya dialihkan ke Pantai Baron. Kami tiba di sana sekitar pukul 17.00. Disana kami melihat indahnya Pantai Baron pada sore hari dan menikmati waktu senja di sana. Banyak siswa yang berfoto-foto dan ada juga yang menaiki bukit yang ada di dekat Pantai Baron untuk melihat indahnya Pantai Baron dari atas. Karena hari sudah petang, kami pun melakukan perjalanan pulang. Namun sebelumnya, kami mampir makan malam terlebih dahulu di rumah makan. Kami tiba di SMA Negeri 2 Magelang sekitar pukul 23.00.