SEJARAH AWAL KEHIDUPAN MANUSIA
Pada tanggal 2 Maret 2017 seluruh siswa kelas X MIA/IPS
SMA Negeri 2 Magelang melakukan pembelajaran luar sekolah. Kegiatan ini
merupakan agenda tahunan SMA Negeri 2 Magelang. Kegiatan pembelajaran luar
sekolah ini bertujuan agar siswa lebih memahami filosofi kehidupan pada zaman
purba dan menambah pengalaman siswa. Lokasi pembelajaran luar sekolah ini di
Museum Sangiran dan Museum Kars Pacimantoro. Sekitar pukul 06.15 kami berkumpul
di SMA Negeri 2 Magelang dan pukul 07.00 kami berangkat menuju lokasi pertama
yaitu Museum Sangiran. Museum Sangiran merupakan situs arkeologi. Situs ini
berada di kubah Sangiran yang merupakan bagian dari depresi Solo di kaki Gunung
Lawu, Sragen, Karanganyar, dan memiliki luas 56 km². Pada tanggal 5 Desember
1996 situs Sangiran ditetapkan sebagai
warisan dunia UNESCO. Sejarah Museum Sangiran bermula dari kegiatan penelitian
yang dilakukan oleh Von Koeningswald. Museum Sangiran berlokasi di Kalijambe,
Sragen, Krikilan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Museum Sangiran sering
kali menjadi objek wisata sekaligus tempat untuk belajar dan melakukan
penelitian. Di Museum Sangiran dapat diperoleh informasi lengkap mengenai
kehidupan prasejarah yang sangat lengkap.
Contoh
benda koleksi yang ada di Museum Sangiran
Pada
Museum Sangiran ada sekitar 13.809 koleksi fosil manusia purba, namun tidak
semuanya di pamerkan karena ada juga yang di simpan di gudang penyimpanan. Museum Sangiran terdiri atas beberapa ruang display yang berisi barang koleksi yang
ada. Museum ini memiliki tiga ruang galeri yang masing-masing menyimpan
benda-benda pada zaman purba, berbagai jenis batu, anatomi binatang purba
seperti banteng, buaya, gajah dll, serta anatomi manusia purba. Pada setiap
benda koleksi tedapat keterangan yang bisa dibaca oleh pengunjung sehingga kami
bisa belajar dan membayangkan kehidupan pasa zaman tersebut. Fosil-fosil
tersebut ditata dengan rapi sengan tampilan yang sangat menarik sehingga
menarik. Selain manusia purba, di Museum Sangiran ini juga terdapat poster-poster
yang menjelaskan tentang lapisan tanah dan sejarah Bumi pada masa lampau. Pada Museum
Sangiran juga terdapat ruangan yang berisi diorama tiga dimenasi yang
menggambarkan aktivitas manusia purba saat berburu, meramu, dan bertempat
tinggal sementara. Ruang terakhir yang kami kunjungi adalah ruang audio visual.
Disana kami dipertontonkan film dokumenter yang berisi penggambaran proses
terbentuknya bumi dan tata surya, penggambaran aktivitas manusia purba, dan
dokumentasi penemuan fosil-fosil purba.
Selanjutnya kami
melanjurkan perjalanan ke tempat berikutnya. Pada rencana sebelumnya crew Jayakarta Tour memberitahu
bahwa Museum Karst Pacimantoro tutup lebih awal sehintempat selanjutnya adalah Museum Karst Pacimantoro, namun ketika dalam perjalanan, salah satugga perjalanan selanjutnya
dialihkan ke Pantai Baron. Kami tiba di sana sekitar pukul 17.00. Disana kami
melihat indahnya Pantai Baron pada sore hari dan menikmati waktu senja di sana.
Banyak siswa yang berfoto-foto dan ada juga yang menaiki bukit yang ada di
dekat Pantai Baron untuk melihat indahnya Pantai Baron dari atas. Karena hari
sudah petang, kami pun melakukan perjalanan pulang. Namun sebelumnya, kami
mampir makan malam terlebih dahulu di rumah makan. Kami tiba di SMA Negeri 2
Magelang sekitar pukul 23.00.